(Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko) |
Bertempat di Ruko Mardi Gras Citra Raya, Blok KC 03 Nomor 07, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, kekayaan kuliner dengan bumbu khas rempah asli Nusantara ini disajikan tidak mengurangi kekhasannya di Pati. Baik rasa, maupun suasananya. Pedagang juga menjajakannya dengan keronjot lengkap dengan pikulannya. Hanya saja tidak dipikul. Penyajiannya pun, piring lapisi dengan daun pisang.
“Kita sengaja menyajikannya tidak mengurangi ciri khasnya. Dengan pikulan dan piring dikasih daun,” ujar Yusuf. W, pemilik nasi gandul di Mardi Gras Citra Raya kepada merahputih.com, Selasa (21/09).
Daging yang digunakan juga menggunakan daging dalam terbaik, serta ati, limpa, paruh, babat, dan iso atau halus sapi. Agar bumbu lebih meresap, dengan resep turun-temurun dari keluarga ini, dimasak cukup lama, agar bumbu meresap. “Kita memasaknya lama, jadi selain dagingnya empuk, bumbunya juga meresap,” katanya.
Bumbunya sendiri, segala rempah ada disini. Jadi, jika kita menyantapnya sesuai dengan porsi dan kebutuhan tubuh kita, bisa menjadi penghangat badan. Nama gandul sendiri, kata Yusuf memiliki sejarah yang berbeda-beda. Versi pertama, asal-muasalnya, pemilik nasi gandul di daerah Pati, tidak menjual dagangannya di rumah, tapi di kios, perkantoran dan pasar. Namun, memasknya tetap di rumah. “Setelah matang, nasi kuah lauk dan sebagainya itu tadi dipikul, gondal-gandul menuju kiosnya.
Setiap dalam perjalanan, banyak juga orang yang memberhentikan untuk membeli. Karena tidak tahu siapa nama penjualanya, makan dipanggil tukang nasi yang digondal-gandul, atau dipikul itu tadi,” paparnya.
Versi lainnya, karena awalnya penjual meracik sendiri, setelah matang disajikan dengan piring yang dikasih daun pisang. Pada saat itulah, penikmatnya bertanya, karena belum pernah merasakan maskan penyajiannya yang seperti itu. “Karena penyajiannya menggunakan piring yang dikasuh daun pisang, sehingga nasinya tidak menempel di piring, disebut nasi gandul,” tandasnya.
Pelanggan nasi gandul milik Yusuf di Ruko Mardi Gras Citra Raya ini, terdiri dari berbagai profesi dan golongan. “Penyajiannya disajikan dalam kondisi hangat. Kalau di Pati, nasinya dicampur dengan kuah dan lauknya. Tapi kalau di sini, karena kita mengikuti keinginan pelanggan, kita buat ada yang dipisah, ada dicampur,” tandasnya. (Wid)
Sumber : http://indonesiana.merahputih.com/kuliner/2016/09/21/berburu-kuliner-nusantara-nasi-gandul-khas-pati-di-citra-raya-tangerang/46078/
0 Comment for "Berburu Kuliner Nusantara Nasi Gandul Khas Pati di Citra Raya Tangerang"